Pages

Rabu, 26 Januari 2011

Kamu

Siapa yang sembunyikan siangku?
tiada cahaya,
tiada senyuman

siapa yang mampu pecahkan malamku?
terkoyak hampa tanpa rembulan,
tanpa bintang-bintang

telah aku buat semuanya senyap,
yang tak mungkin menjadi sepi

aku tertinggal pada rongga yang kedap suara,
seperti tak sepasang daun telingapun mampu terjaga

terdiam diantara amarah yang membabi buta tak lantas cukup untuk tak berkelit

siapa yang berani merenggut rinduku?
seakan ditusuk satu jarum yang teramat runcing

siapa yang lancang mencuri hatiku?
menjadikannya rasa yang sukar dicerna

dialah kamu !.

Gambaran Tanya

Langit bisa terang dan redup bahkan gelap tak terduga
terkadang syarat isyarat yang tampak memilukan

yang ku tahu semuanya konstan,
maka,
aku sempat ragu ketika semua terasa berlebih atau bahkan menciut

aku tak ingin seperti ilalang yang dengan mudah dapat ikt bersama dengan hembusan kemanapun angin pergi

gambaran seperti apa yang mampu ilustrasikan jiwa yang dengan penuh usaha menjadikannya biasa dan condong baik, jauh lebih dari itu?
ketika nyata yang berkata belum mampu
harus bagaimana?

air parasnya memucat seakan menuju pecahnya mutiara berharga dan kemudian berlinang

selalu kupeluk ia dengan apik
tanpa melirik kekerdilan jiwa, kelemahan personal

hantarkan aku kepuncak klimaks dengan buah yang amat menawan dan buatku dapat menjadi aku yang selayaknya,
bersama laku lampah yang seirama

yakinkan aku
selalu yakinkan aku.
 

Sample text

Sample Text